SEPAKBOLA VS FUTSAL
Wuuaaaaaaaaaaaaaaahhhhh..... masih dengan semangat garuda di dadaku hasil performance indo di AFF nih!! saya juga jadi semangat bikin ff tentang bola deh. semoga tulisan saya bener yah, kalo salah harap maklum aja, apa daya saya sebetulnya tipe cewek manis feminin yang ga doyan olahraga sih
Oia, buat yang udah baca ini di blog pribadi saya, notice kan kalo judulnya beda? abis saya akhirnya ngerasa yang di blog saya itu judulnya provokatif sekali hohoho. ya udahlah, langsung aja,,,,
Alkisah, di Korsel sana, ada sekumpulan 13 pemuda yang sama-sama mencintai sepakbola *halah*. Merasa sudah saling cocok, merekapun membentuk satu tim dengan posisi yang selalu tetap, dan menolak dipisahkan. Mereka adalah Leeteuk sang kapten sekaligus pelatih—irit biaya gaji, katanya, Heechul pada posisi pengacau pikiran lawan (baca: saking cantiknya jadi bagian godain), Han Geng si pemain naturalisasi *kebanyakan nonton timnas -_-* sebagai libero (apa bolero? fashionista nulis tentang bola ya gini nih), Yesung pada sayap kanan, Kangin dan Shindong dengan ‘bodi beruang’ mereka sebagai pemain belakang, Sungmin sayap kiri, Eunhyuk paha atas, eh salah, maap author lagi laper, maksudnya Eunhyuk sebagai gelandang dengan pasangan sejatinya Donghae, mereka bagaikan pasangan Misaki-Tsubasa di tim ini. Lanjut, ada Siwon sebagai GK alias goal keeper, Kyuhyun sebagai penyerang atau striker dengan kemampuan perhitungan matematisnya dalam menendang bola (besar sudut tendangan berpengaruh pada peluang masuknya bola, menurutnya), juga Ryeowook dan Kibum pada posisi pembantu doa—karena cuma cadangan, nasib dah.
Mereka semua bertemu dan dipersatukan lewat tim sepakbola di SMP mereka, Super Junior High. Karena bakat masing-masing sudah diasah sejak kecil, kemampuan mereka dalam bermain bola pun sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Seiring berjalannya waktu, mereka bertumbuh menjadi satu tim yang juga semakin kuat. Tidak ada yang mampu menumbangkan kuatnya tim satu ini dalam semua pertandingan antar SMP. Sampai akhirnya ketika tanggal kelulusan mulai dekat dan mereka mulai bosan karena selalu menang, sebuah surat tantangan pun datang seperti kebetulan, dari sebuah tim futsal.
“Tim futsal?? Ngeledek, kali mereka!” Kangin esmosi. Leeteuk yang memegang surat mengulurkan sebelah telapak tangannya ke wajah Kangin, menahannya sebelum pria itu berhasil keluar dari ruang klub buat mencari si pengirim tantangan. Walhasil kaki Kangin tetap bergerak-gerak walau tak maju sama sekali.
“Siapa sih hyung? Ngirim tantangan kok ya ga diitung dulu. Peluang menang dari kita adalah 1 : 142 pertandingan dengan permutasi 13 pemain kita pada 3 strategi penempatan pemain, belum lagi—“
“Kyu, cukup.” Siwon menyumpal mulut Kyuhyun dengan bola sepak (?) mereka. “Kapan hyung?” tanyanya pada sang kapten.
Leeteuk masih membalik-balik surat tantangan tadi, mencari nama pengirimnya di amplop yang membungkus surat itu. Tindakan sia-sia, karena nama sang pengirim diletakkan di isi surat -__-
“Oh ini,” akhirnya dia sadar juga. “SHINee. Apaan nih bacanya? Shin-‘e-‘e? Ngasih nama tim kok ‘pup’, kayak ga ada nama laen.” Leeteuk dengan lugunya berkata *dipecat sama SMEnt.*
“’Syai-ni’, hyung, bacanya… Shiny, artinya bersinar.” Kibum yang agak bisa bahasa Inggris mengoreksi. Mereka semuapun menoleh. Kibum malah bingung diliatin begitu, “Lho, emang pada ga tau? Terkenal loh mereka di dunia per-futsal-an. Tim yang ga punya cadangan karena ga pernah butuh, katanya.”
“Wah, songong.” Kata Eunhyuk *ditimpuk Shawol*. “Belagu banget tuh hyung, ganyang hyung, GANYANG! Futsal doang mah… Jah, lapangannya aja ga ada setengah lapangan bola tempat biasa kita ngider-ngider. Keciiilll~”
Leeteuk mengangguk-angguk, “Boleh. Minggu depan tandingnya. Siapa ikut?” tanyanya yang dijawab acungan tangan seluruh anggota klub bola Super Junior High. Iapun tersenyum, “Yoosh, mari kita abisin si SHINee ini! Karena, siapa kita…?”
“URINEUN SUPER JUNIOR-EYO!”
Tapi yakin futsal semudah itu?
***
Minggu depannya, mereka sudah berkumpul di basecamp tim futsal SHINee dengan formasi lengkap. Lima orang yaitu Siwon, Kyuhyun, Eunhyuk-Donghae, dan Han Geng sudah diputuskan akan turun main. Tapi betapa kagetnya mereka, karena begitu memasuki lapangan indoor itu, banyak orang yang tentunya semua suporter SHINee juga sudah memenuhi venue. Ditambah lagi dengan kehadiran sembilan gadis-gadis cantik nan ramping berpakaian seksi dengan pompom di tangan mereka, yang berdiri di belakang lima orang cowok bertampang tengil *di pandangan anak Super Junior loh yaa~ :p*, yang sudah pasti si SHINee-SHINee itu. Mereka ber-13 hanya mampu menelan ludah. Glek.
“Mereka punya cheers lho hyung, cheerleaders seksi…” Eunhyuk si penghobi yadong mulai ngiler. Jangan ditanya apa yang lagi dipikirin di otaknya, karena author yang uda 18 aja ga bisa liat (berarti NC-21 yak. Hehe :p)
“Haish, kita juga punya cheers kok, ga kalah seksi.” Kata si kapten menenangkan.
“Uwaa~ jeongmal??” semua anggota Super Junior langsung menoleh.
“Jeongmalyo.” Leeteuk meyakinkan. Sekarang tak hanya Eunhyuk yang ngiler, satu grup juga sudah meneteskan iler mereka dengan sukses, kecuali Heechul si feminin dan Leeteuk sendiri. “Makanya, udah kalian tau main aja. Yang ga main, ayo ikut aku. Chul, kamu bawa kan?” tanya Leeteuk yang disambut anggukan Heechul, entah apa yang ia maksud, hanya mereka berdua yang tahu. Lima anggota inti pun mengangguk, dan sisanya langsung pergi dengan dua anggota tertua itu.
Pertandingan sudah akan dimulai kurang dari 5 menit lagi, tapi para cadangan yang pergi tadi belum juga kembali. Siwon-Kyuhyun-Donghae-Eunhyuk-Han Geng mulai panik, biarpun mereka tetap mencoba tenang sambil melanjutkan pemanasan mereka. Wasit akhirnya memanggil dua kapten untuk lempar koin, tanda permainan sudah betul-betul akan dimulai. Siwon sudah maju dan memilih ‘angka’ dari ‘angka atau koin’ ketika tiba-tiba, lagu Diva dari After School membahana di lapangan indoor itu. Seisi lapangan pun langsung menoleh ke arah pintu masuk dan menemukan… delapan cheerleaders ‘jadi-jadian’ berpakaian super minim dengan perut kemana-mana, memegang pompom di tangan. Dua yang di depan memang sangat terlihat PD, tapi sisanya, dengan susah payah menarik-narik kaos dan rok mini mereka yang ternyata sia-sia, udel dan paha itu tidak akan pernah tertutupi saking kecilnya baju…
Kelima pemain inti Super Junior ngongo melihat kedelapan ‘gadis’ itu.
“T-T-T—“ Eunhyuk bahkan sudah tidak mampu melanjutkan kata-katanya, hanya huruf ‘T’ dari ‘Teuk hyung’, panggilan akrabnya untuk Leeteuk yang mampu bibirnya keluarkan. Siwon menepuk dahinya sambil menunduk. Alamak…
SIIIIINNGGG~
Bunyi bising dari pengeras suara terdengar nyakitin kuping. Ternyata sang leader ‘cheers jadi-jadian’ yang mengangkat TOA.
“Yeorobun~” panggilnya sok imut melalui TOA di tangannya itu. Siwon dkk sudah menutup wajah mereka. Ini aib! “Kami dari: AFTER… SHAVE! Cheerleders Super Junior lho… Kyaaaa~”
Sementara penonton tertawa, Siwon mencolek-colek sang wasit. “Sit, mulai aja yuk langsung main.” Katanya sambil meringis menahan malu.
Lempar koin pun dimenangkan tim tuan rumah, SHINee, sehingga mereka berhak mendapat kick-off. Terlihat duo Jonghyun-Minho melakukan kerjasama yang baik dalam mengontrol bola. Pasangan Misaki-Tsubasa di Super Junior, EunHae, pun tentu tidak mau kalah. Mereka masing-masing menempel JongHo dengan ketat, hingga akhirnya bola berhasil mereka rebut.
Tugas kedua, mereka tinggal mengoper bola itu pada Kyuhyun untuk dieksekusi. Kyuhyun menerima dengan dada trepes nya, tapi sayang, belum menyentuh tanah, si kecil Taemin sudah merebut bola itu. Kini giliran Han Geng yang menghadangnya. Kalah ukuran badan, Taemin pun takluk di hadapan Han Geng. Pria Cina itu kini bebas melarikan lagi sang bola ke wilayah lawan… sebelum tiba-tiba, seseorang menepuk pundaknya.
Han Geng menoleh, dan tampak olehnya seorang anggota SHINee yang belum keliatan kerjanya dari tadi *digetok*.
“Hai.” Sapa Key sambil nempel-nempel Han Geng dengan muka disayu-sayuin. Weks!
Han Geng yang memang orientasi seksualnya agak terganggu—ia bahkan dikabarkan punya affair sama Heechul di sekolah—memelankan larinya, mulai terperangkap godaan Key. Sang lawan memalingkan wajahnya sebentar, terkekeh diam-diam.
“Hei, ganteng.” Key memberikan senyum mautnya.
Han Geng membalas sambil masih tetap berlari, biarpun kini jauh lebih pelan dari yang tadi. “Hei juga, umm… manis?” ia tersenyum. After Shave dan kawan-kawan se-timnya mulai was-was, menerka-nerka apa yang dilakukan Han Geng dengan Key disana. Tanpa Han Geng sadari, Jonghyun sudah mengincar bola yang sedang digiringnya itu dari samping. Kyuhyun yang pintar langsung dapat menerkanya bergitu melihat gelagat tim SHINee.
“Hyung, bawa pergi bolanya! Dia cuma mau ngalihin perhatian hyung, role-nya sama kayak Heechul hyung di kita! Han Geng hyu—“
Tapi terlambat, baru Han Geng menoleh, Jonghyun sudah men-tackle dari samping dan berhasil mencuri bola. Han Geng pun terbengong-bengong, sebelum Key kembali menepuk pundaknya.
“Thanks, ganteng.” Ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya sebelum berlari menjauh. Heechul meremas-remas rok mininya penuh kesal di pinggir lapangan.
“Cina babo~!!!! Awas kamu nanti ga aku kasih jatah…!”
Seketika semua personil After Shave langsung menoleh, “Hyung, jadi kalian bener-bener…”
“Apaan sih, jatah minuman pas istirahat, maksudnya.” Jawab Heechul acuh sambil mengibaskan kepangan rambutnya. ‘Gadis-gadis’ sisanya langsung menghela napas lega.
Tapi tiba-tiba, After Shave merasakan pundak mereka semua ditepuk. Mereka pun menoleh, dan berhadapan dengan sembilan gadis cheers lawan.
“Hai, kami Girls’ Generation.”
Kembali lagi ke pertandingan, Jonghyun berhasil mencuri bola, ia berlari dan berlari menuju gawang tim lawan dan menendang…! Tapi sayang sekali kiper Choi Siwon berhasil menggagalkannya dengan baik, ia melempar ke arah Donghae yang menerimanya dengan mulus, terlihat Minho membayanginya ketat… dan oh, Donghae berhasil keluar dari kepungan Minho… (kenapa jadi ala komentator begini?)
Yak, sampai dimana tadi? Donghae pun akhirnya berhasil keluar dari penjagaan Minho. Yang ia tahu hanya satu: Kyuhyun lah yang harus mendapat bola ini. Maka ia mempercepat larinya untuk mencapai Kyuhyun yang masih berkutat dengan Taemin, yang ternyata alih-alih ribut soal pertandingan malah pamer-pamer siapa maknae paling oke sejagat.
Donghae gubrak. Tapi ia tetap melanjutkan permainannya dan… “Kyu, ambil!!” Kyuhyun pun baru tersadar setelah mendengar teriakan Donghae. Ia kembali fokus dan berhasil mendapatkan bola. Inilah saatnya… pikirnya ketika sudah berada di mulut gawang.
“Jarak dengan gawang kurang lebih 2,5 meter dengan sudut elevasi 37 derajat dan kemiringan 4. Peluang bola masuk 3 : 5 dari sini, dengan kaki kiri. Worth to try.” Ia menggumam perhitungan matematikanya seperti biasa sebelum memutuskan akan mengeksekusi bolanya atau tidak. Dan DUKK!! Bolapun ditendang. Tapi siapa sangka, kali ini perhitungan Kyuhyun meleset. Bola dengan cekatan ditangkap sang kiper kapten, Onew.
Kyuhyun jatuh berlutut. Ia shock. Selama ini, perhitungannya tidak pernah salah…
“Iya~ mau apa~” Di sisi lain, Leeteuk yang masih mendalami perannya sebagai Teukhee lupa mengganti frekuensi suaranya ketika menjawab perkenalan diri dari tim cheers lawan. Sungmin langsung menyikutnya, baru ia tersadar. “Ehm, eh, maksudku, iya. Mau apa?” katanya kini dengan suara cowok.
Girls’ Generation dan Heechul tertawa kecil melihat ‘ketidak profesionalan’ Leeteuk. Cowok itu langsung memicingkan matanya. Grup lawan sih boleh… lah ini ada anak se-tim ikutan ketawa. Leeteuk pun menjitak kepala Heechul keras yang lebih memancing tawa dari GG.
After Shave terdiam sambil menatap GG seksama. Merasa diperhatikan, GG pun berhenti tertawa dan tersenyum.
“Ga ada apa-apa kok.” Jawab si mungil yang berdiri lebih maju dari yang lain. Sepertinya ia leadernya. “Kami cuma mau bilang: seragam kalian lucuu~ Ih, pesen dimana? Mau nomor teleponnya dong… Dan kalian juga imut-imut sekali~ Ya ampuun, boleh kenalan?” jawabnya dengan mata berbinar-binar. Di belakangnya, anggota yang lain juga memasang mata seperti itu. Mereka memang betul-betul naksir dengan seragam After Shave bawaan Heechul!
Awalnya After Shave bengong, karena jujur mereka kira bakal ditantangin *hayo kalian juga ngira gitu kan? :p*. Tapi kemudian…
“Hei ciiinn~ aduh bo, ya boleh dong minta nomornya. Penjahitnya tuh kenalan hyung, eh, eonni eke, tuh yang paling cantik rambutnya dikepang, be-ep-ep deh mereka pokoknya. Nama eke—“
Leeteuk dan Heechul—terutama Heechul berhubung sepertinya ia disebut-sebut –malah jadi ngongo ngeliatin anggota mereka. Ini kenapa mereka ikutan jadi lekong semua??
PRIIIITT!
Tiba-tiba bunyi peluit terdengar. After Shave dan GG pun menoleh kembali ke lapangan, dimana para pemain sudah diusir untuk istirahat. Mereka pun berpisah setelah bertukar nomor telepon—dan beberapa bertukar pin BB—untuk kembali mengurusi tim jagoan masing-masing.
“Kyu kenapa?” tanya Leeteuk pada si ‘kapten dadakan’, Siwon, begitu melihat Kyuhyun begitu pundung di ujung sana.
“Untuk pertama kalinya, perhitungan striker tim kita meleset.” Jawab cowok tinggi ganteng tajir *author biasnya Siwon, maapin yak :p* itu.
Leeteuk hanya menggeleng, “Ya udah biarin aja, jangan ada yang ganggu, nanti juga dia ketemu solusinya sendiri.” katanya bijak. Dan benar saja…
“AKU TAU!” tiba-tiba Kyuhyun berteriak dari tempatnya ‘menyepi’ tadi. “Ukuran gawang disini jelas beda lah ya sama yang biasa kita gunain, pantesan aja tadi perhitunganku meleset… Hyung aku mau pinjem meteran dulu mau ngukur gawang ya dadaaah~!” katanya yang langsung berlari tanpa menunggu jawaban kakak-kakak kelasnya. Anggota Super Junior yang lain hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya. Tadi pundung sendiri, sekarang seneng sendiri, anak aneh.
“A-AWW!!” tiba-tiba terdengar suara rintihan dengan aksen asing yang masih terdengar jelas. Han Geng.
“Geng, Geng, wae irae??” Heechul yang sejak istirahat ada di sebelahnya langsung panik, wong belum juga dia apa-apain, udah teteriakan aja. Anggota-anggota klub bola Super Junior High yang lain langsung mengerubungi mereka, kecuali Kyu tentunya yang masih sibuk ngukur gawang.
“I-Ini, makin sakit… Tadi sebetulnya punggung kakiku kena pas si lobang-idung-gede itu tackling, tapi aku pikir ga apa-apa… AWW, Kibum!!” ia—jelas—bereaksi ketika Kibum yang juga anak PMR menarik kakinya. Oh ya, si lobang-idung-gede, udah tau kan siapa maksudnya? XP
“Lumayan parah hyung, kalau dipaksain lanjut bisa fatal.” Kibum memberi penjelasan untuk Leeteuk dan Heechul—yang terakhir ini, keliatan jelas paniknya. Ga mungkin mereka ga ada apa-apa -___-, pikir member yang lain—pada khususnya, dan semuanya pada umumnya.
“Kibum, kamu turun ya.” pinta Leeteuk.
“Heeehh? Kok aku, hyung? Emoh! *emang Kibum orang Jawa ya? ;p*”
“Heh! Kalau ga pernah main, buat apa kamu jadi anggota klub ini, hah?”
“Tapi kan aku ikutan latian, aku juga berguna jadi tim medis.” Bela Kibum. “Kenapa ga hyung aja yang turun? Hyung juga biasanya cuma nyuruh-nyuruh doang di lapangan, ngalingin jalan orang. Sukanya merintah-merintah aja nih!” tambahnya nyolot.
Leeteuk menoyor kepala anggotanya yang—seharusnya—pendiam itu, “Aku pelatih, tau? Udah tugasku nyuruh-nyuruh, itu namanya atur strategi! Sekarang, pemanasan karena kamu TETEP TURUN!” perintahnya (sok) serius. Padahal bocah itu benar, ia memang cuma suka nyuruh-nyuruh, abis nyenengin sih, lagian kalau main nanti kotor ah, warna favoritnya kan putih. Hohoho~ *suer jengkelin banget*
“Eh, tunggu deh.” Tiba-tiba Donghae buka suara setelah dari tadi pandangannya selalu mengarah ke pos tim lawan. Ia kini memperhatikan satu-satu member After Shave yang semuanya kini melihat ke arahnya—kecuali Heechul yang masih sibuk dengan Han Geng. Pandangannya naik dari ujung kaki sampai ujung kepala, dan tiba-tiba ia merasa mau menangis. “Sumpah ya, kenapa sih official kita malah kuntilanak jadi-jadian gini? T.T”
Sementara itu di kubu sebelah,
“Noona, aku caapeek~” Taemin berkata manja pada noona-noona cheers-nya. Anggota SHINee yang lain langsung mencibir. Najis sok imut, pikir mereka.
“Aigoo~ dongsaeng noona capek ya? Ayo ayo minum yang banyak ya…” kata Jessica. Taemin tersenyum senang sambil kembali meminum Gatorade-nya.
“Kalian semua, kondisi masih oke? Gimana tadi, siapa yang paling nyulitin?” tanya Sunny sambil memijit satu-satu kaki mereka, memastikan belum ada yang salah. Mereka semua terdiam saat dipijit, berarti baguslah, ‘rekor tanpa cadangan’ SHINee masih akan tetap bertahan sepertinya.
“Yang kurus tinggi putih banget rambutnya coklat agak keriting itu loh, noona…” Taemin betul-betul mendeskripsikan Kyuhyun dengan rinci, masih dengan aegyonya. Onew dari belakangnya terlihat mau menjitak, jika saja tak ada cewek-cewek yang pastinya pembela anak kecil ini.
“Oh ya? Uuh, kasian…” kata Taeyeon sambil mengusap-usap poni Taemin ketika tiba-tiba peluit tanda istirahat selesai kembali berbunyi. “Eh, yuk yuk bangun, udah mulai lagi tuh.”
“Noona peluk.” Pinta Taemin sambil membuka lengannya lebar-lebar. Dan satu per satu, personil GG pun memeluknya diiringi cengiran lebar maknae satu itu. Melihatnya, Onew-Jonghyun-Key-Minho pun ikut membuka lengan mereka, siapa tau ada yang keterusan meluk gitu, hehe.
“NGAREP!!” seru kesembilan anak GG kejam. Dengan wajah tertunduk, keempat hyung pun kembali menuju lapangan…
“URINEUN SUPER JUNIOR-EYO!!” teriakan penyemangat khas Super Junior kembali membahana sebelum pemain-pemainnya kembali masuk lapangan.
“SHI-NEE!! Dem-dem-dem-dem-dem!!” suara teriakan dan balon tepuk dari para suporter SHINee semakin semarak, yang, tentu saja, bikin jiper juga lama-lama. Para member After Shave mulai menoleh-noleh ke belakang, mencari-cari sesuatu yang (maunya sih) bisa lebih ramai. Cuma ada TOA dan boombox yang mereka pakai saat entrance mereka tadi.
“Cuma TOA, hyung…” kata Ryeowook.
Leeteuk menyeringai, “TOA joh-a (TOA juga oke).”
Dan tiba-tiba… intro lagu Single Ladies dari Beyonce pun terdengar. Lagi-lagi, semua orang pun langsung menoleh ke arah mereka.
“Dari pose ‘Put a ring on it’ ya.” aba-aba Leeteuk. (udah pernah nonton Glee yang episode kayak gini kan? Inspirasi saya dari situ, kalo belom, tonton ya, lucu deh XP)
“H-Hyung, tapi ini kan buat musikal komedi kita… Jangan disini kek hyung, malu hyung, suer.” Para anak buah pun—jelas—protes. Sumpah kalau bukan karena dia yang paling tua… udah dipites rame-rame kali.
“Heh, kita udah terlanjur malu cuma tanding lawan anak futsal aja ga bisa nyetak gol, mending sekalian malu yang penting menang. Udah cepetan, udah deket nih part-nya.” Omel Leeteuk sambil mengangkat satu telapak tangannya seperti gaya dance Beyonce di Single Ladies. Heechul mengikuti dengan senang, tentunya.
“All the single ladies, all the single ladies…
Cause if you liked it then you should have put a ring on it
If you liked it then you shoulda put a ring on it
Oh oh oh, oh oh oh…”
Dan tak hanya para ‘orang luar’ saja yang langsung terdiam melihat ‘performance’ mereka, tapi bahkan teman se-grup mereka yaitu lima orang pemain di lapangan. After Shave sukses bikin ngongo semua orang, lagi-lagi.
“H-Hae, mereka cuma ga tau malu apa gila beneran sih?” Eunhyuk mencolek-colek partnernya.
Kyu yang pintar (lagi-lagi) langsung tanggap keadaan. Ia tahu ini cuma trik After Shave untuk mengalihkan perhatian lawan sejenak, maka dengan cepat ia segera mencuri bola dari kaki Jonghyun yang masih terpesona dengan ‘gadis-gadis seksi’ itu. Air liur bahkan terlihat sudah menitik di sudut bibirnya. -___-
Tapi akhirnya semua orang langsung kembali riuh begitu melihat Kyu sudah melakukan overlapping ke sisi lawan, dan mulai mengejarnya. Ia terkepung, dan melihat Kibum si pendatang baru (halah) terbiarkan bebas tepat di mulut gawang. Tanpa pikir panjang, ia melambungkan bola kepada Kibum sambil berteriak. “Kibum, aku percayakan padamu!!”
“Ne~” Key yang barusan masih ikut-ikutan nge-dance Single Ladies bareng anak After Shave langsung menjawab. Kyu menatapnya heran. Apa-apaan sih si botak sebelah ini?
“Kamu manggil aku kan? Namaku Kibum… udah ya dadah~ Aku ambil bola dulu…” ia berlari melompat-lompat bak penari balet mengejar bola yang tadi dilambungkan Kyu untuk Kibum. Kyu langsung sweatdrop, dan ikutan mengejar cowok jadi-jadian *dibantai* itu demi menyelamatkan harkat derajat martabat tim mereka. Kibum asli, yang memang belum berpengalaman hanya bisa mangap menatap bola yang sudah siap menerpa (?) wajahnya.
“Kibum, Kim Kibum, ambil cepat, kasih aku!!” Kyu sudah lebih maju mendekati gawang berteriak sambil menatap Kibum yang masih bengong.
“Siap ganteng~” Key menjawab lagi dengan senang hati.
Kyu jengkel setengah idup dibuatnya, “Aku kan udah manggil nama lengkap, KIM KIBUM, temanku, kenapa kamu masih jawab sih???!!!!!” ledaknya.
“Namaku juga Kim Kibum looohh~” katanya masih sambil berlari melompat-lompat. Kyu makin drop dan akhirnya menyerah pada nasib. Cukup, cukup, dia ga mau main futsal lagi kalau lawannya begini… *kapok T.T*
Untungnya pemain yang lain juga sudah sepenuhnya sadar, Eunhyuk pun menggantikan Kyu menghadang Key dengan Donghae melayani (?) Minho dan Jonghyun. Taemin menoel-noel Kyu yang udah tepar di tengah lapangan. Sementara Kibum, sudah sukses mengamankan bola di kakinya, tapi ia masih betul-betul belum yakin untuk menendang. Kiper Onew sudah bersiap-siap di hadapannya.
“Kibum, kamu bisa Kibum! Percaya hyung, kamu bisa!!” teriak Siwon dari gawangnya. Kibum menelan ludah mendengar perkataan hyung yang paling dihormatinya itu, lebih dari Leeteuk *dikeluarin dari klub*. Haruskah ia yang mengeksekusi bola penting ini? Di laga pertamanya? OH NOOO~
“KIBUM! KIBUM! KIBUM!” personil After Shave sudah mematikan backsound Single Ladies mereka dan mulai menghujani Kibum dengan semangat. Sementara si subjeknya sendiri masih stress di depan gawang, suara-suara suporter SHINee, After Shave, sampai Siwon hyung-nya berputar-putar di kepalanya.
“Ya ampun Kibum, lama banget sumpah!!” Eunhyuk ga sabaran, ia mulai risih juga jagain Key yang dari tadi malah sengaja deket-deketin badannya ke Eunhyuk, modus grepe-grepe. *maap saya ngelaknatin si Key dimari wkwk~ ;p*
“Ihh, apaan sih lo, jauhin Hyukie gue, ga!” Donghae ngomel-ngomel sambil narik Eunhyuk dari pelukan Key, meninggalkan Minho dan Jonghyun yang seharusnya dia jaga dan menyentil jidat namja botak sebelah itu. Key menolak sambil terus mengelus-eluskan kepalanya di dada bidang Eunhyuk. Tidak memungkiri, si objek mulai tergoda juga, sih…
“HYUKIE!!” Donghae langsung menyadarkannya. “Ihh, elo, pergi jauh-jauh dari Hyukie gue, jauh-jauh!!!” ia mengusir-usir Key dengan kakinya.
“Bener nih yaaa?? Horeee, aku ga dijaga lagi… Jjong, Minho, aku dataang!” katanya sambil berlalu menyongsong teman-teman se-timnya yang sedang mulai membayangi Kibum yang masih stres. EunHae langsung tersadar, kalau mereka kena trik lagi. Aaaahh~ Heechul hyung ga pernah latihan godain iman sama tim sendiri sih! pikir mereka, mengkambinghitamkan Heechul. Tanpa babibu lagi mereka langsung menguber namja jengkelin tadi dan juga teman-temannya.
Ini betul-betul saat yang genting bagi kedua tim. Skor 0-0 masih membayangi keduanya, saking kuatnya masing-masing pihak. Tim Super Junior dengan stamina yang teruji berkat sepak bola yang notabene mengharuskan mereka menguasai lapangan yang besarnya 3x lapangan futsal, di lain pihak tim SHINee dengan penguasaan medannya, secara ini habitat sehari-hari mereka kan. Dan kini, si rookie Kibum makin jiper setelah empat pemain SHINee (minus Taemin yang masih sibuk noel-noel Kyuhyun, mau ngajakin adu maknae lagi) sudah merubunginya. Kiper kapten Onew di hadapannya tepat depan gawang, Minho-Jonghyun di kanan-kirinya, dan Key di belakangnya. Tapi kok… perasaannya ga enak banget ya sama si penjaga belakang ini?
Dan ternyata Kibum udah sukses ‘ketempelan’ (berasa setan) si kembaran bernama sama-nya, Key. Berhubung dia normal ga seperti kakak-kakaknya tadi, doi pun langsung bergidik.
“Aaaa~ pergi lo dari gue, hus, hus!!” akhirnya setelah jeda diam yang lama, Kibum kembali maju dengan tetap menggiring bolanya tanpa sadar, ke depan gawang lawan, demi menghindar dari Key. Dan saking ‘geli’-nya sama cowok itu juga, ia pun dengan sukses melewati setiap penjagaan anak SHINee dengan sigap. Feint siku-siku ala Aoi di Kapten Tsubasa pun keluar begitu saja dari dirinya yang sebetulnya tak penah turun ke lapangan. Set, set, set, dan tanpa sadar…
PRIIIITTT!!
“GOOOOLLL!!!” seluruh anggota Super Junior langsung berteriak begitu menyaksikan Kibum yang sudah berhasil dengan indah tanpa sadar membawa bola—beserta dirinya—masuk ke dalam gawang, demi menghindari Key. Ia pun makin melongo, tapi kemudian langsung berteriak sambil sujud syukur begitu peluit kedua, kini pertanda pertandingan selesai, bertiup. SUPER JUNIOR MENANG!!
“KIM KIBUM…!!” teriak semua pemain, baik dari tim SHINee maupun Super Junior, biarpun dengan intonasi yang berbeda. Yang satu pihak mengelu-elukan si pemilik nama, dan yang satu lagi nge-bully si pemilik nama sambil ngacung-ngacungin pencukur elektrik, niat sekalian ngebotakin si botak sebelah itu, gara-gara ke-nepsong-annya kan mereka jadi kalah gini. Suporter berlarian kesana kemari dengan anarkis, betul-betul chaos. Sampai akhirnya mereka semua berhenti ketika sadar kalau mereka tawuran dengan saudara sendiri, kan Super Junior ga bawa suporter. Satu per satu pun pulang dengan kecewa karena botol-botol yang mereka bawa buat tawuran ga jadi kepake (dikira suporter sini? Wkwk~ :p)
Pertandingan pun berakhir dengan tetap indah, karena ternyata SHINee menunjukkan jiwa besarnya dengan mengakui kekuatan Super Junior. Super Junior pun menyatakan kekagumannya akan futsal dan tim SHINee, mereka betul-betul kapok menyepelekan futsal. Saling puji pun tak terhindarkan, termasuk janji untuk saling terus memperkuat diri dan berduel lagi di masa depan. Dan After Shave, sejak itu grup mereka menjadi terkenal dan musikal komedi kelulusan mereka pun SOLD OUT! Mereka tetap melanjutkan menjadi klub bola Super Junior sampai dewasa, biarpun mereka bukan di Junior High lagi…
***
7 tahun kemudian,
Biar kata dulu pernah janji mau duel lagi di masa depan, nyatanya tim Super Junior dan SHINee tidak pernah bertemu lagi tuh. Dan hari ini, audisi pemain timnas Korsel dibuka. Sebagian besar member Super Junior yang masih konsisten sama bola—karena ada juga beberapa yang udah married, misalnya (Leeteuk dan Shindong), berpindah haluan jadi artis (Heechul dan Sungmin), koki (Ryeowook), dan balik ke negara asalnya (Han Geng)—pun tidak ketinggalan ikutan. Kibum, sejak gol di laga pertamanya, memutuskan untuk lebih menekuni bola dan ga jadi cadangan lagi. Dan kini mereka bertujuh—Siwon, Kibum, EunHae yang tak terpisahkan, Yesung, Kangin, dan si mathematical striker Kyuhyun—sudah berdiri di depan Jamsil Stadium, siap audisi.
Tapi langkah mereka langsung terhenti begitu melihat lima orang namja yang wajahnya betul-betul tak berubah sejak pertemuan pertama dan terakhir mereka itu, hanya mungkin bertambah tinggi—terutama yang namanya Minho—dan volume badan—terutama yang namanya Taemin secara dulu doi kurus kerempeng ala bocah baru lulus SD deh pokoknya. Mereka hanya bisa ngongo memandang satu sama lain.
“Bocah-bocah futsal???” Super Junior teriak duluan akhirnya.
“After Shave??” kenapa yang diinget malah After Shave sih -__-“
“Ngapain kalian disini, ini audisi SEPAKBOLA, tau! SEPAKBOLA! Sepakbola tuh keras ga kayak futsal, mending jauh-jauh deh daripada kapok!” Kyuhyun nyolot.
“Yee, nyolot ya! Suka-suka kita dong! Btw kalian jadi berkurang—“
Dan yak, begitulah, dua rival jaman SMP kembali bertemu dalam satu audisi timnas sepakbola Korea Selatan. Dimulai lagi-lagi dengan bertengkar, mereka seakan lupa dulu pernah saling kagum pasca sparing. Entah siapa yang akan masuk dan membela negara mereka di kancah internasional nantinya, yang jelas masing-masing sudah tentu bertekad untuk tak akan kalah!
“Karena siapa kita…?” Siwon mengambil alih tugas Leeteuk terdahulu.
“URINEUN SUPER JUNIOR-EYO!!”